Senin, 02 April 2018

Gaet Wisatawan, Pasar Tradisional Tugu Jogja Malam Hari Yogyakarta Dibuka Sampai Malam

Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menyiapkan konsep wisata malam melalui pengubahan durasi operasional sejumlah obyek yang diminati wisatawan pada Maret 2018 ini. “Kami siapkan sejumlah pasar tradisional dan wahana rekreasi lainnya agar segera bisa beroperasi hingga malam hari,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada kami di Balaikota Yogyakarta, Jumat (9/3/2018).

Heroe menuturkan, beberapa waktu terakhir pihak pemerintah kota mendapat masukan dari berbagai pihak agar memperpanjang durasi sejumlah obyek sehingga wisatawan yang datang tak kecewa. Sebab karakter wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta biasanya pagi hingga sore hari akan menyambangi dulu obyek wisata alam di berbagai kabupaten DIY seperti misalnya pantai, hutan dan gunung. Kemudian pada sore hingga malam harinya, para wisatawan itu kembali ke penginapan dan menghabiskan waktunya di Kota Yogyakarta.

“Nah, pas mau belanja ke pasar tradisional seperti beli oleh-oleh atau mengunjungi obyek wahana keluarga di kota itu mereka kecewa karena sudah tutup pada sore hari,” ujar Heroe.
Dengan latar belakang itulah, sejumlah pasar dan wahana keluarga Tugu Jogja malam hari akan mulai dikaji untuk perpanjangan operasionalnya. Pasar tradisional yang diujicoba pertama untuk buka dari pagi hingga malam hari yakni Pasar Beringharjo yang selama ini menjadi sentra batik. “Pasar Beringharjo kan selama ini hanya buka sampai pukul 17.30 WIB, kami coba buka sampai pukul 21.00 WIB,” ujarnya.
Tak hanya Beringharjo, wahana rekreasi keluarga Taman Pintar yang biasanya hanya buka sampai pukul 16.00 WIB juga akan diusulkan buka hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB. “Untuk pedagang pasar dan juga pengelola wisata sendiri sudah sepakat buka malam, sekarang tinggal mengurus regulasinya dan kesiapan teknis,” ujarnya.

Sebab dalam peraturan daerah pengelolaan pasar misalnya, hanya memperbolehkan pasar buka sampai sore hari saja sekitar pukul 16.00 WIB. “Wisata mala mini juga dibarengi dengan menguatkan kampung-kampung wisata sebagai alternative agar tak terpaku pada Malioboro saja,” ujar Heroe. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar